Obesitas adalah suatu kondisi medis berupa kelebihan
lemak tubuh yang terakumulasi sedemikian rupa sehingga menimbulkan dampak
merugikan bagi kesehatan, yang kemudian menurunkan harapan hidup dan atau
meningkatkan masalah kesehatan.
Obesitas juga merupakan suatu penyakit multifaktorial yang terjadi akibat akumulasi jaringan berlebihan.
Obesitas juga merupakan suatu penyakit multifaktorial yang terjadi akibat akumulasi jaringan berlebihan.
Obesitas terkait dengan
penyakit penyempitan pembuluh darah, sesak nafas, strok, infertilitas, lemah
syahwat dan kematian mendadak. (Abu Sena)
Seseorang dianggap menderita obesitas apabila Indeks
Massa Tubuh (IMT) melebihi IMT normalnya. Cara mencari Indeks Massa Tubuh
dengan membagi berat badan (BB) dalam satuan kilogram (kg) dengan tinggi badan
(TB) di kuadratkan dalam satuan meter.
IMT = BB (kg) / TB (m2)
|
Seseorang
mengalami obesitas apabila asupan makan yang diterima oleh tubuh tidak seimbang
dengan jumlah energi yang dikeluarkan melalui aktivitas.
Klasifikasi berat badan pada orang dewasa berdasarkan IMT menurut WHO.
Jika IMT tubuh seseorang kurang dari 18,5 maka di
kategorikan Berat Badan Kurang (Under
Weight). IMT tubuh berkisar antara 18,5 – 24,9 maka digolongkan dalam
kategori Normal Weight. IMT tubuh lebih
dari 25 maka digolongkan Berat Badan Lebih
(Over Weight). IMT tubuh berkisar antara 25,0 – 29,9 digolongkan kategori Pra – Obes. Terakhir jika IMT melebihi
30,0 maka digolongkan Obesitas.
Obesitas juga terbagi atas 3 tingkat, yang tingkatnya tergantung dengan IMT
tubuh. Over Weight memiliki resiko yang cukup berarti terhadap gangguan
kesehatan seperti jantung maupun diabetes. Jadi yang namanya kegemukan itu
identik dengan terdapatnya kandungan lemak (fat deposit) di permukaan tubuh.
Para ahli mendefinisikan kondisi tersebut dengan istilah external fat.
Berdasarkan
distribusi lemak, obesitas dibagi menjadi 2 tipe :
1.
Tipe Android (Type
Buah Apel / Tipe Sentral)
Pada tipe ini lemak lebih terdistribusi pada bagian
atas tubuh yaitu wajah, leher, lengan, dada, dan perut. Pada tipe android ini
resiko terjadinya berbagai kelainan seperti Diabetes Melitus, Hipertensi,
Stroke, dan Penyakit Jantung Koroner lebih besar.
2.
Tipe Ginekoid (Tipe
Buah Pir / Gluteofemoral)
Pada tipe ini lemak lebih terdistribusi pada bagian
bawah tubuh seperti pinggul dan paha. Pada tipe ini resiko terjadinya berbagai
kelainan lebih kecil dibandingkan tipe android.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar