Phaleria
macrocarpa atau biasa disebut dengan mahkota dewa
merupakan tanaman asli asal Papua / Irian Jaya. Tanaman atau pohon mahkota dewa
ini biasanya digunakan sebagai tanaman peneduh atau sekedar tanaman hias di
halaman rumah, tetapi bagi sebagian masyarakat tanaman ini dijadikan sebagai
obat-obatan herbal.
Dimana ukuran dari tanaman mahkota dewa tidaklah terlalu
besar dengan kisaran tinggi 3 meter dan mempunyai buah yang berwarna merah yang
tumbuh dari batang utama sampai ke ranting .
Klasifikasi ilmiah dari tanaman mahkota
dewa sebagai berikut.
Kerajaan
|
Plantae
|
Ordo
|
Malvales
|
Famili
|
Thymelaeaceae
|
Genus
|
Phaleria
|
Spesies
|
Phaleria
macrocarpa
|
Beberapa
nama lain dari tanaman mahkota dewa sebagai berikut.
§ Phaleria
macrocarpa
§ Crown
of God
§ Makuto
Rojo
§ Makuto
Ratu
§ Boh
Anggota Dewan
§ Obat
Dewa
§ Pau
(Obat Pusaka)
§ Simalakama
Kandungan
dari tanaman mahkota dewa terdiri atas beberapa zat aktif seperti alkaloid,
flavonoid,dan polifenol . Manfaat-manfaat dari setiap kandungan tanaman mahkota
dewa sebagai berikut.
·
Alkaloid
Alkaloid
telah sejak lama dimanfaatkan dalam dunia medis. Sifat dari alkanoid ini ialah
mendetoksifikasi racun yang akan masuk ke dalam tubuh. Salah satu yang terkenal
adalah morfin yang awalnya dalam dunia medis digunakan untuk menahan rasa sakit
ketika operasi. Tetapi, dewasa ini manfaat dari morfin banyak disalahgunakan
oleh pihak tidak bertanggung jawab menjadi obat-obatan terlarang yang
diperjualbelikan secara ilegal. Beberapa jenis dari alkaloid adalah morfin,
nikotin, kafein, saponin, atropin,
kokain, piperin, ergotamin, epedrin, dan lain sebagainya.
Manfaat
setiap jenis alkanoid diatas ialah :
1) Morfin,
untuk menahan rasa sakit (analgesik).
2) Nikotin,
untuk menstimulasi kerja saraf otonom (tidak sadar).
3) Kafein,
untuk menenangkan saraf dan menghambat rasa kantuk.
4) Saponin,
sebagai antibakteri.
5) Atropin,
sebagai obat tetes mata.
6) Kokain,
untuk menahan rasa sakit.
7) Piperin,
sebagai bioinsektisida.
8) Ergotamin,
untuk analgesik pada sakit kepala.
9) Epedrin,
berpengaruh pada konstriksi pembuluh darah, dan lain sebagainya.
·
Flavonoid
Beberapa
manfaat dari flavonoid yaitu :
1) Memperlancar
peredaran darah ke seluruh tubuh.
2) Mencegah
terjadinya penyumbatan pembuluh darah.
3) Mengurangi
kadar kolesterol.
4) Mengurangi
penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah.
5) Mengurangi
kadar resiko penyakit jantung koroner.
6) Mengandung
antiinflamasi dan antioksidan.
7) Membantu
mengurangi rasa sakit jika terjadi pendarahan.
·
Polifenol
Polifenol
tergolong dalam antioksidan jenis bioflavonold yang memiliki kekuatan 100 kali
lebih efektif dari vitamin C dan 25 kali lebih efektif dari vitamin E. Polifenol
mampu menetralisir radikal bebas yang menjadi penyebab kanker payudara,
menurunkan resiko kanker lambung, usus besar, hati, paru-paru, dan pankreas
serta membantu menurunkan tingkat kadar gula dalam darah. Polifenol efektif
mengurangi penumpukan kolesterol jahat (Low
Density Lipoprotein) di dalam darah, karena antioksidan mampu mencegah
oksidasi kolesterol dalam pembuluh arteri yang menyebabkan pembekuan trombosit
abnormal yang menjadi penyebab terjadinya stroke dan serangan jantung.
(Dipublikasikan oleh Journal of Cellular Biochemistry).
Manfaat dari polifenol ialah :
1) Sebagai
antioksidan di dalam tubuh yang kuat untuk melawan radikal bebas.
2) Mencegah
penyakit degeneratif, seperti kanker, jantung, dan stroke.
3) Mampu
meredam pertumbuhan sel kanker hingga 50% .
4) Mampu
menurunkan kadar gula dalam plasma darah, sehingga baik diminum bagi penderita
diabetes.
5) Memiliki
kemampuan anti penuaan dini.
6) Untuk
mengobati beberapa penyakit lainnya, seperti asam urat, demam, sakit kepala,
dan lain sebagainya.
Jadi,
berdasarkan penjelasan di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa tanaman
Mahkota Dewa memiliki banyak manfaat. Tanaman Mahkota Dewa bukan hanya
berfungsi sebagai tanaman perdu ataupun tanaman hias di pekarang rumah, tetapi
fungsinya untuk dunia medis juga sangat besar. Jadi, dengan kita mengetahui
kandungan yang terdapat di dalam tanaman tersebut, kita dapat menjadikannya
sebagai alternatif pengobatan. Bukan hanya kerena tanaman ini lebih ekonomis,
tetapi tanaman ini juga tidak memberikan efek samping (efek negatif) yang besar
bagi tubuh kita seperti jika kita mengonsumsi antibiotik atau obat-obatan
kimiawi lainnya. Dampak positif yang diberikan tanaman ini juga tidak kalah
dengan obat-obatan kimiawi. Tetapi, kita harus benar dalam pengolahan tanaman
ini, agar manfaat dari kandungan tumbuhan ini dapat kita terima secara
optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar